berpikir pakai otak sesuai syariat

jauh di mata dekat di hati

Senin, 22 September 2014

CINTA MAMA UNTUK ZIDAN


Ku buka baju seragam ku, tak terasa baju ku sudah basah oleh keringat. baru pertama kali aku merasakan pulang sekolah naik angkot, biasanya mama selalu menjemputku. tapi tadi entah kenapa mama tidak datang untuk menjemput ku. apa mama lupa ? ah gak mungkin kalau mama lupa, mama kan orang nya sangat kuat sekali ingatan nya. bagaikan flash disk unlimited, otak mama mampu menyimpan dan mengingat file ribuan bahkan jutaan GB.
setelah sholat duhur di kamar, kulangkahkan kaki menuju ruang makan. aku lapar, ingin segera aku mengisi perutku dengan masakan mama yang terasa khas dan sedap sekali. pasti mama tadi memasak menu kesukaanku, sayur asem, perkedel kentang dan telur dadar plus sambel terasi.
tapi ketika ku buka tudung saji, aku hanya bisa menemukan semangkuk bubur sumsum dan sayur bening serta krupuk padang pasir. krupuk yang waktu mengoreng mengunakan pasir bukan minyak. ku duduk kan badan ku di kursi meja makan. ah aku jadi tidak nafsu. sudah pulang sekolah tak ada jemputan sampai rumah mau makan pun tak ada menu yang cocok untuk di makan.
ini semua pasti gara gara bagas, adik tiriku , sudah hampir 1 bulan mama menikah dengan om erlangga, papa nya bagas. sejak mama menikah dengan om erlangga perhatian mama kini berkurang. mama hanya perhatian dengan om erlangga dan bagas saja. kasih sayang dan cinta mama padaku kini entah ke mana ? kiranya sekarang mama lebih mementingkan mereka berdua daripada aku anak kandung nya.
tak terasa air mataku menetes, andai papa masih hidup. pasti papa bisa aku jadikan tempat mengadu . setiap teringat almarhum papa pasti aku jadi sensitif seperti ini. papa bagiku adalah segalanya. papalah yang mendidik aku menjadi anak laki laki yang bisa membangakan keluarga. dari papa lah aku pandai memasak, walaupun aku anak laki laki tapi hoby ku dengan papa sama persis. hoby masak. dan tau gak papa ku adalah chef hebat dari hotel hilton.
ah daripada aku menangis meratapi nasib kenapa tak ku gunakan waktu ku untuk memasak sendiri menu kesukaan ku ? dengan cekatan ku ambil semua bahan bahan yang ada di dalam kulkas. tak perlu lama aku masak, hanya butuh waktu 17 menit sambel terasi dan dadar telur khas palembang sudah tersaji mengiurkan. dengan membaca doa sebelum makan aku pun memulai makan siang ini. makanan itu aku habiskan dengan lahap.
deru suara mobil di depan rumah mengusik kelezatan makan siangku, dengan langkah gontai aku membuka pintu pagar. setelah sampai depan rumah teryata memang benar yang baru datang adalah mamaku bersama om erlangga dan bagas. melihat keakraban mereka di dalam mobil, hatiku sangat sakit sekali. uuuh, terasa hati ini bagaikan tercabik cabik kuku kuku manusia serigala. sakit sekali , bagaikan luka yang di siram air garam. sakit nya tuh di sini.
selesai membuka kan pintu pagar, aku pun terus berlalu tanpa meghiraukan ke hadiran mereka. mama yang tersenyum padaku aku balas dengan raut wajah yang cemberut. begitupun om erlangga dan bagas yang berusaha menyapa ku , ku acuh kan saja. hati ini kadung sakit, drama ekpresi wajah malaikat mereka di mataku semua menjadi muka devil yang kurang kerjaan.
aku rebahkan tubuh penatku dia atas kasur bergambar real madrid , club bola kesayangan ku. kuraih foto papa yang ada di atas meja belajar. kupandangi wajah papa lekat lekat. air mataku pun memerigi, banjir menganak sungai turun ke pipi mulusku, pipi yang selalu papa cium ketika papa masih hidup. ah papa aku kangen. papa, andai papa ada di sini zidan sangat senang sekali pa, mama sekarang sudah berubah pa, mama tak seperti dulu lagi.
"tok tok tok " suara pintu kamarku di ketuk seseorang
"siapa ? " tanya ku dari dalam kamar
"zidan ini mama, boleh mama masuk ? "
"masuk aja ma, pintunya gak zidan kunci "
dengan senyum terkembang di wajah nya mama berusaha mengajak bicara dari hati ke hati. terlihat di wajah mama ada rasa bersalah yang amat berarti.
"zidan maaf kan mama ya tadi mama tidak jemput kamu " kata mama sambil mengelus rambutku. sembab di mataku pun tak luput dari sentuhan tangan mama.
"mama sekarang berubah tidak seperti dulu lagi "
"maksud zidan apa ya ? mama gak ngerti."
"mama tadi gak jemput aku, mama juga akhir akhir ini lebih perhatian sama bagas dan om erlangga. tadi ketika zidan mau makan siang kenapa hanya ada menu untuk bagas ? menu kesukaan zidan gak mama masak "
"oh soal itu "
"iya, tadi juga zidan pulang sekolah sendiri, naik angkot panas ma. bukan nya zidan gengsi tapi giliran bagas pulang sekolah ,mama jemput "
"oh begitu, zidan anak mama tersayang boleh mama bicara sesuatu ? mungkin dengan penjelasan mama zidan mau mengerti "
"apa ma ? "
"tadi mama, bagas dan om erlangga bertiga kompakan mau kasih kejutan buat zidan, hari ini kan zidan ulang tahun. kami bertiga tadi mencari kado buat zidan. trus soal makanan itu yang hanya menu buat bagas, mama tadi masak itu karena sakit maag bagas lagi kambuh. sebenarnya tadi mama mau masak juga menu kesukaan zidan. tapi karena waktu nya gak cukup lagi maka mama batalkan saja . mama buru buru mau beli kado buat zidan. setelah dari mall tadi mama ke sekolah kamu kok untuk jemput, tapi kata pak min, penjaga sekolah zidan pulang duluan "
mendengar penjelasan mama tak terasa aku jadi malu sendiri. tak seharusnya aku berlaku seperti itu. teryata cinta mama untuk ku tetap sama seperti dulu.
"tapi mama masih sayang kan sama zidan ? "
"ya sayang lah masak sama anak sendiri, darah daging mama sendiri gak sayang ? "
" zidan juga perlu perhatian mama, zidan gak mau mama hanya perhatian sama om erlangga dan bagas saja "
" ya dech mulai sekarang mama berjanji akan membagi perhatian dan cinta mama sama rasa sama rata , oh ya ini kado dari mama zidan buka ya "
aku pun membuka kado dari mama, kado itu besar sekali. dengan rasa penuh penasaran ku buka kado dari mama, dan teryata kado itu adalah boneka cristiano ronaldo berbahan busa lembut yang selama ini aku impi impikan. ku peluk dan kuciumi pipi mama berulang kali tak lupa juga aku ucapkan terima kasih pada mama berulang ulang.
tak berapa lama om erlangga dan bagas masuk ke kamar ku, dengan membawa kue tart dan bernyanyi lagu happy birtday mereka kelihatan tulus dan sangat memperhatikan aku. bagas pun memeluk tubuh ku. di tanganya ku lihat sebuah kado yang sangat besar juga. apakah isinya ? aku jadi penasaran untuk ke dua kalinya.
"bang zidan selamat ulang tahun ya " ucap bagas sambil tersenyum tulus
"selamat ulang tahun ya zidan semoga zidan lebih baik lagi di kemudian hari dan berkah tuhan terlimpah tercurah curah " kata om erlangga tak mau kalah
aku pun mengucapkan banyak terima kasih untuk bagas dan om erlangga. dan dengan cekatan ku buka kado dari bagas, ternyata kado itu adalah bantal guling dan sprei baru bergambar club real madrid, aku pun tersenyum tak henti henti. mama , om erlangga dan bagas maafkan zidan ya, yang telah berburuk sangka pada kalian. pasti almarhum papa akan lebih senang serta bahagia yang tak terkira melihat aku tersenyum ceria tidak termenung seperti tadi. dan yang paling penting cinta mama untuk ku teryata tetap sama seperti dulu bahkan kini cinta mama kepadaku makin besar sempurna, dan kalau bahagia rasa nya tu.....senang sekali....senang nya tu di siniiiiiii !!!!
THE END

DUREN BANGKOK


"Hu hu hu hu " terdengar suara adik ku si wahyu menangis, wahyu menangis dengan menutup mata nya dengan salah satu punggung telapak tangganya, ia pun lupa mengucapkan salam saat masuk rumah. ada apa gerangan dengan adik ku satu ini ? tak seperti biasa ia lupa mengucapkan salam, masuk rumahnya sambil menangis sich jadi gak bisa kali ya ngucap salam sambil nangis. mungkin akan kedengaran lucu kalau terpaksa mengucap salam. tapi ternyata tak berapa lama kemudian......
"hu hu hu assalamualaikum...hu hu hu " ucap wahyu kemudian, ia berusaha mendekati aku yang sedang membaca majalah bekas dengan raut wajah yang kelihatan sedih sekali..
"walaikum salam wr wb , eh wahyu kenapa menangis, berantem lagi sama lintang ? " jawab ku dan sekaligus bertanya.
" engak mas, cuma wahyu tadi di ledekin sama teman teman kalau wahyu belum pernah makan duren bangkok, wahyu katanya kampungan , orang miskin, masak makan duren bangkok aja gak pernah, teman teman wahyu sudah pernah makan semua dan kata mereka duren bangkok itu rasanya enak sekali mas "
"kata siapa kalau duren bangkok itu enak, lebih enak rasa gado gado bikinan emak "
"kata teman teman mas, bosan mas gado gado terus, mas punya uang gak ? beliin wahyu duren bangkok ya mas " pinta wahyu kepadaku. adik ku yang baru kelas 2 sd ini memang sering di ledekin sama teman teman nya, biasanya mereka selalu mengungkit ngungkit pekerjaan bapak ku dan emak ku , yang hanya tukang bajaj dan penjual gado gado.
"mas gak punya duit dik, nanti kalau mas punya, mas belikan, mas janji deh " kataku merayu supaya adi ku ini merasa terhibur. YA ALLOH hati ku merasa sedih juga mendengar permintaan adik ku ini.
Terbayang ketika aku dulu masih duduk di bangku sd, banyak perlakuan teman teman ku seperti yang wahyu alami. ya ALLOH ya ROBY jangan sampai hal itu terulang kembali untuk adik ku.
"GINI aja wahyu mandi dulu, terus habis tu sholat asyar, nanti habis sholat jangan lupa berdoa supaya mas irpan dapat duit untuk beli duren bangkok "
"sekarang mas ? "
"ya iyalah sekarang , kan wahyu pingin makan duren nya sekarang juga kan ? "
"memang nanti kalau habis doa, ALLOH langsung kasih uang buat mas wahyu untuk beli durenya ? " tanya wahyu polos
"INSYA ALLOH " jawabku mantap tak lupa senyum 3 centi aku sungingkan untuk adik ku yang lucu dan polos ini.
"YA ALLOH berikan uang untuk mas wahyu seratus ribu aja ya ALLOH, SUPAYA mas wahyu bisa membelikan aku duren bangkok, aku pingin makan duren bangkok ya alloh, biar tahu rasanya ya alloh, biar aku tak di ejek lagi sama teman teman ya alloh " doa wahyu selesai sholat, aku yang gak sengaja mendengar jadi haru dan mau tertawa , begitu polos adik ku ini berdoanya. dalam hati ku aminkan saja, karena doa anak kecil adalah doa yang makbul bin mustajab.
malamnya ketika aku di suruh mijitin bapak, aku ceritakan hal itu semua. emak yang duduk disamping kami, yang lagi membuat lontong untuk gado gado ikut sedih juga. karena emak dan bapak tahu kalau adik ku wahyu kalau menginginkan sesuatu kalau belum tercapai, selalu teringat dan merengek rengek terus.
"emang duren bangkok iku regone piro to le ? " tanya emak padaku dengan bahasa jawa kental. emak meskipun sudah lama menetap di jakarta tapi masih fasih berbahasa jawa, logat jawa solo nya juga masih kelihatan sekali.
"paling seratus ribu mak "
"wah larang temen yo le, bapak aja narik bajaj seharian gak dapat seratus, bu e dan wahyu doakan yo besok bapak narik bajajnya rame, supaya bisa beliin wahyu duren bangkok"
esok harinya sepulang narik bajaj bapak membawa 4 durian bangkok, durian itu berukuran gede, segede balon tiup. melihat itu, air liur aku jadi menetes pingin makan cepat cepat.
"wah bapak rame ya pak narik bajaj nya ? sampai sampai bapak beli duren 4 buah sekaligus "
"ini duren gratis pan, bapak tadi dapat dari penumpang bapak yang ketingalan dompet di bajaj bapak, waktu bapak kembalikan dompetnya di rumah penumpang bapak, bapak di kasih duren itu, penumpang bapak itu juragan buah, oh mana wahyu adik mu ? "
"belum pulang pak mungkin masih nemenim ibu jualan di perempatan kompleks"
tak berapa lama dengan di gandeng emak wahyu muncul juga, bapak dengan riang memberikan duren itu untuk wahyu, akan tetapi....
"wahyu gak mau makan duren pak , wahyu gak mau mati karena kebanyakan makan duren seperti bapak nya lintang "
"hus jangan ngawur kamu yu, eh bune apa benar apa yang di katakan wahyu itu ? "
"benar pak , barusan kata orang orang yang beli gado gado di tempat emak, bapak nya lintang meningal karena kebanyakan makan duren, pak hendro kan punya kolesterol tinggi . orang punya kolesterol tinggi kan kata bu rt gak boleh makan duren banyak banyak pak "
"inallilahi wa ina lilahi rojiun " ucap ku bebarengan dengan bapak.
THE END

Sabtu, 20 September 2014

SUMPAH BENANG EMAS

CERPEN

SUMPAH BENANG EMAS

VERSI KOMPLET

Ku sulam benang bulaeng
Sumpah dari pantai losari
Di saksikan deru ombak
Angin laut Makassar

Kadang ku berpikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda

Betapa tak pernah aku melupakannya
Saat perceraian di depan penghulu
Tetes air mata mengiring sumpahku
Ku tak akan mungkin bersuami lagi
Begitu pun juga ku minta padamu

Kadang ku berpikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda

Daeng Lala tak mungkin ku lupakan sumpah kita di pantai losari

Daeng Lala pabila bawakaraeng
Lalu berpindah ke tanah Jawa
Begitu sumpah kita, lalu engkau dan aku saling mencari gantinya

Betapa tak pernah aku melupakannya
Saat perceraian didepan penghulu
Tetes airmata mengiring sumpahku
Ku tak akan mungkin bersuami lagi
Begitupun juga kuminta padamu

Kadang ku berfikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda

by : andy abdulloh

Angin laut berhembus dengan perlahan, menyibakkan ujung rambut elvi, berulang kali elvi membetulkan letak rambutnya, tapi biarpun begitu tak bosan bosan juga elvi tersenyum, senyum yang sengaja elvi guratkan untuk kekasih hatinya, yang sedari tadi duduk di sampingnya, DAENG LALA , laki laki 32 tahun, berkulit sawo matang. jangkung, dan tentu saja laki laki itu berbadan six pac, laki laki yang sudah dua tahun ini menjadi kekasih ELVI yang sah di mata tuhan.

20.45 MALAM, ombak pantai losari menjadi saksi sumpah setia sepasang anak manusia. bulan purnama diatas sana pun juga menguatkan akan hal itu, pasir pasir di pantai losari pun demikian.....

"elvi....." pangil daeng lala manja

"ya .....daeeeng " jawab elvi tak kalah manja, kepala elvi ia sadarkan di pundak suami nya itu, tak berapa lama tangan kekar daeng lala membelai rambut indah elvi. sunguh pemandangan sepasang belahan jiwa yang membuat orang menjadi iri hati.

"aku sungguh bahagia bisa memperistri engkau, kau cantik , pandai memasak dan mengurus rumah tangga, aku berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi mu sampai maut memisahkan kita"

"iya daeng.... aku pun demikian . aku sungguh beruntung bisa memiliki suami seperti engkau daeng"

elvi menatap wajah daeng lala dengan pandangan sayu nan romantis. daeng lala memeluk tubuh elvi dengan erat. dembur ombak di pantai menjadi alunan lagu cinta yang mengantarkan kemesraan di malam romantis itu.

"elvi marilah kita berjanji bahwa kita akan selalu bersama, seiya dan sekata "

"iya daeng aku berjanji dan bersumpah bahwa aku akan selalu setia mendampingimu sampai kapan pun, cintaku padamu daeng, seperti benang emas yang selalu menghasilkan tenunan mahal, aku bersumpah, cintaku padamu laksana SUMPAH BENANG EMAS "

******

Empat tahun sudah daeng lala dan elvi menjalani biduk rumah tangga, bahagia dan derita mereka jalani bersama, ketika daeng lala merasa butuh semangat dari elvi atas pekerjaan yang kian hari kian memeras otak, elvi selalu siap sedia di sampingnya. begitupun juga ketika elvi perlu pendapat dari suaminya tentang pekerjaan rumah tangga, mengurus rumah beserta tetek bengeknya. DAENG LALA selalu memberikan masukan yang berarti untuk elvi. tapi ada satu hal yang selalu mereka rindukan, tangisan dan senyuman seorang anak, karena sampai saat ini, menginjak empat tahun, yang akan mulai masuk di tahun kelima pernikahan mereka, elvi belum juga ada tanda tanda mengandung, mereka belum juga di karunia anak.

segala upaya telah mereka lakukan. mulai mendatangi dokter spesialis kandungan terbaik yang ada di makassar, pengobatan alternatif sampai minum jamu jamu penyubur kandungan mereka tetap tak kunjung mendapatkan apa yang mereka ingginkan. semua tetap nihil. ELVI TETAP tak bisa hamil.

Ada rasa kuatir yang bergelayut di benak elvi, rasa kuatir yang timbul atas dirinya, yang selama ini tak bisa segera memberikan momongan untuk suami serta cucu untuk mertuanya. apa lagi akhir akhir ini elvi sering mendengar gunjingan dari saudara iparnya, kalau elvi mandul. berparas cantik tapi kalau mandul apa boleh dikata ? tak ada generasi penerus. tak ada pewaris tahta trah DAENG di kemudian hari. dan tentu saja satu yang sangat dia kuatirkan, kalau tak ada anak, ketika mereka tua dan usia sudah senja mereka akan ikut siapa ? di saat badan mulai sakit sakitan siapa yang akan mengurus ?

" daeng maafkan aku, sampai saat ini aku belum bisa membahagiakan engkau, aku belum bisa memberikan anak untuk engkau" kata elvi lirih, tak terasa air mata elvi jatuh membasahi pipinya. mendengar itu buru buru daeng lala memeluk elvi, menghapus air mata dan memberikan nasihat untuk istri tercinta nya itu.

"elvi, istriku terkasih, janganlah engkau berkata begitu, itu semua sudah diatur oleh tuhan. toh kata dokter kandungan engkau tak bermasalah. dan yang terjadi padaku pun demikian, tak ada yang bermasalah dengan diri kita. mungkin belum saatnya ALLOH memberikan kita momongan"

adem hati elvi mendengar petuah dari suaminya, malam ini pun akhirnya elvi bisa tidur lelap di pelukan suaminya. hal yang menganjal selama ini terlupakan sudah untuk sementara. detik pun berlalu, malam semakin merangkak. melukiskan kemesraan untuk daeng lala dan elvi di atas ranjang.

Pukul 08.52 wita elvi baru saja menyelesaikan tugas cuci mencuci baju, tapi raut wajah elvi sedari tadi terlihat mendung, air mata juga sempat turun dari pelupuk matanya. bayangan tentang cinta suci suaminya musnah sudah, sebelum mencuci tadi elvi sempat menemukan sapu tangan warna merah jambu, sapu tangan milik seorang perempuan, tapi perempuan itu bukan dirinya. elvi tak pernah memiliki sapu tangan itu sapu tangan yang ada motif bunga mawar di keempat sisi sudut nya. dan bau wangi dari parfum yang menyebar dari sapu tangan itu terasa beda, bukan parfum diri nya serta suaminya. wangi aroma parfum perempuan lain.

elvi beranjak menuju kulkas untuk mengambil minum, rasa capek dan perih di hatinya menyebar dalam , menoreh luka di sana sini. sering elvi mendapat wejangan dari almarhum oma nya kalau lagi sedih dan merasa emosi perbanyak lah minum, rasa sedih dan emosi akan segera lenyap ketika dingin air masuk dan memadam kan rasa itu semua.

sayup sayup terdengar suara orang mengucapkan salam dari pintu depan. suara itu terdengar merdu, salam lembut dari seoarang perempuan. elvi jadi bertanya sendiri dalam benaknya , sepagi ini siapakah tamu perempuan itu ? hal hal yang tidak tidak terbayang sudah dalam angan nya .

Ketika elvi membukakan pintu. sesosok perempuan bercadar sambil mengendong bayi yang masih merah kini berdiri sudah di hadapan nya, perempuan itu berpakaian abaya hitam hitam , semua auratnya tertutup hijab lengkap. tiba tiba perempuan itu membuka cadar nya , wajah perempuan itu cantik sekali, bermata biru khas eropa, hidung mancung, berbulu mata lentik. elvi kaget alang kepalang. siapakah gerangan perempuan cantik ini dan bayinya. belum sempat elvi melanjutkan semua pertanyaan yang bergelayut dalam pikiran nya perempuan itu membuka percakapan dengan dirinya.

"assalamualaikum mbak, apakah benar ini rumah nya tuan andy abdulloh daeng lala, pemilik perusahaan al barokah advertising ? "

"benar, anda tidak salah. ada yang bisa saya bantu "

" dan apakah anda elvi sukaesih istri pertama nya daeng lala ? "

"istri pertama ? anda jangan bercanda suami saya hanya menikah sekali, dan hanya sama saya saja "

" maaf kan saya jika saya keliru, tapi saya adalah istri ke dua daeng lala. dan ini adalah anak beliau"

deg jantung elvi terasa tersengat listrik ribuan bahkan jutaan voltase. elvi terasa mau jatuh, dengan berpegangan kusen pintu elvi berusaha menenangkan dirinya. tapi kepala elvi terasa berat pusing berkunang kunang. elvi pun terjatuh, dunia elvi pun terasa gelap. terasa kiamat saja.....oh tuhan. elvi pun tepar pingsan.

dengan susah payah perempuan bercadar itu membopong tubuh elvi masuk kedalam, membawa ke sofa ruang tamu. bayi di gendongan nya pun semakin menyulitkan dirinya untuk memabawa tubuh elvi masuk ke dalam.

setelah elvi tersadar dari alam bawah sadar nya elvi semakin sedih .dengan meminum air putih yang di hidangkan perempuan bercadar itu elvi menangis berderai air mata. elvi tak menyangka teryata SUMPAH BENANG EMAS yang elvi ucapkan tempo hari di tepi pantai losari kini hanya tinggal isapan jempol belaka.

"sunguh aku tak menyangka kenapa anda mau dinikahi suami saya ? "

"maafkan saya mbak semua itu sudah jadi suratan takdi yang maha kuasa"

"suratan takdir ? haruskah suratan takdir itu menyakiti hati saya ? perempuan yang sah menjadi istri DAENG LALA "

" Maafkan saya ukhti elvi, perkenalkan dulu nama saya fatimah azzahra. jalan hidup saya mungkin harus begini. saya di kenalkan dengan daeng lala di pesta pernikahan sahabat saya, kata sahabat daeng lala mengingingkan sosok seorang perempuan yang bisa memberikan anak "

"oh jadi begitu, apakah anda kira saya tak bisa memiliki anak , hah ? ! "

"maafkan saya ukhti elvi, saya menikah dengan beliau lilahi taala , biarpun saya di poligami saya ikhlas. kedatangan saya ke sini semata mata karena ALLOH , saya tidak mau membohongi mbak terus menerus karena status saya "

langkah kaki seseorang mengagetkan perbincangan super tegang antara elvi dan fatimah. dan teryata langkah kaki itu adalah milik DAENG LALA, suami mereka berdua. seketika raut wajah daeng lala menjadi shok setengah mati. rahasia tentang bidadari yang lain yang menjadi bidadari ke dua setelah elvi terbongkar sudah. terbayang dalam benak DAENG LALA akan kah elvi mau menerima poligami tersebut ? ataukah perceraian menjadi jalan selanjutnya ?

12 ramadahan 1433  hijriah, keputusan sidang pengadilan agama sudah ketuk palu. elvi menerima talak 3 dari daeng lala. sungguh perjalanan cinta elvi tak terbayang akan berakhir juga di ruang sidang pengadilan agama. sunguh kisah cinta yang menyakitkan hati. sementara sumpah sudah terucap dan rasa cinta itu masih ada. kenapa kata cerai dari daeng lala mengalir begitu saja. masih tergiang di telinga elvi kata kata terakhir sebelum daeng lala menceraikan dirinya.

"elvi sungguh aku merasa berdosa menghianati cinta suci mu. sungguh hal itu akan lebih menyakitkan kalau pernikahan kita terus kita jalani, aku tau jauh di lubuk hati mu kau tak terima terpoligami, untuk itu supaya aku tak menyakiti hati mu terus menerus, ikhlaskan aku menceraikan dirimu. setelah menceraikan dirimu aku akan pindah ke jawa. untuk mencari ketenangan batin karena rasa salah ku pada mu "

"daeng aku tak menyangka kisah cinta kita akan berakhir seperti ini. ketauilah daeng aku masih mencintaimu. tapi rasa cinta ini terasa berat kala rasa itu terbagi mungkin ini jalan terbaik, aku bersumpah daeng aku akan setia menunggumu kembali. selepas ini aku tak ingin menikah lagi "

sementara 2 anak manusia berbicara dengan rasa dan kenyataan yang ada, tapi takdir yang lain masih menunggu untuk di jalani. takdir yang harus di jalani untuk semua mahluk yang tinggal di bumi NYA.

Kemarau panjang 4 ramadan 2044, sedari tadi ombak pantai losari makin terasa bergemuruh. segemuruh perasan yang dalam benak elvi. elvi sore ini sengaja datang ke pantai losari, ketika tadi ada sms yang masuk di smart phone nya. sms yang mengaku dari teman masa lalu nya. dengan melamun tentang ombak pantai losari yang telah menjadi saksi dari perjalan hidup nya, elvi tak kuasa menahan rasa yang tercampur aduk di dalam hatinya. rasa sedih bahagia sengsara suka cita yang terekam semua di makasar dan pantai losari tentunya.

"elvi....."

"ya daeeeng......"

"tak terasa perjalanan hidup kita jadi begini, tau tau kita sudah mendekati maut , sudah senja usia kita . pasti engkau bertanya tentang keadaan ku kok seperti begini....."

"jangan engkau berkata begitu daeng, kita ini hanya mahluk ciptaan nya. kita tak tau sampai mana umur kita, alloh maha kuasa daeng. siapa tahu kita masih hidup 50 tahun lagi. oh daeng dari mana kau tahu no hapeku ?"

"aku dapatkan dari si andy teman semasa sma kita. sekarang dia sudah jadi pengusaha hebat di jakarta,sedikit banyak juga aku tahu kisah hidup selama ini dari dia juga. oh ya elvi pasti engkau bertanya kenapa kini tubuhku tak sempurna lagi ? karena kaki kanan ku kini tak utuh seperti dulu lagi. setahun lalu aku bersama fatimah kecelakaan hebat, fatimah meningal dunia. dia meningalkan aku dan ke delapan anaknya. elvi aku datang ke sini bermaksud mengumpulkan lagi sisa sisa serpihan cinta kita. mau kah engkau menikah lagi dengan ku ELVI ? "

"MAAF kan saya daeng saya rasa kisah cinta kita tak mungkin kita ukir kembali. bukan saya tak mau menerima mu lagi tapi karena tubuh ku juga tak sempurna dulu lagi. aku mengidap kangker payudara stadium akhir"


perlahan lahan mentari yang bertenger di atas laut makasar kini mulai tengelam, melabuhkan badan sang surya di belahan bumi yang lain. seperti melabuhnya cinta daeng lala dan elvi untuk rehat sementara di dunia masing masing.

the end


KOIN KERAMAT


“baik anak anak untuk hari ini, seperti biasa kita akan mengumpulkan uang sedekah jumat” kata bu guru Fatimah tiba tiba, aku yang baru saja akan menyalin catatan dari papan tulis jadi kaget. Ku urungkan niatku, kurogoh uang recehan 500 rupiah 8 biji yang tadi aku simpan di tas sekolah ku, akan tetapi sudah aku cari sampai sisi paling dalam uang receh itu tak berhasil ku temukan. Hilang….
“pasti si andy nanti tak mau bayar uang sedekah jumat lagi “ kata aldo sambil melirik tajam ke arahku, dia selalu sentimen dengan ku. Apa saja yang di mata nya salah, selalu jadi jurus ampuh kebenciannya. Padahal hal yang ia lihat atau yang bersarang di otaknya tentang ku belum tentu benar. Itu hanya bisikan setan saja alias penghakiman sewenang wenang.
"do, lo tu ye kalau ngomong jangan seenak udel lo, gua mau bayar kok, ini lagi nyari uang nya" jawab ku sewot. tak biasa aku jadi nyolot seperti ini. biasanya aku selalu diam apabila aldo mulai mencari gara gara denganku.
"biasa aja keles, jangan marah marah gitoe, kata mak lampir kalau lo marah marah berarti emang benar lo gak mau bayar. lo kan terkenal pelit " jawab aldo lagi, kali ini jawaban yang aldo lontarkan perlu di cek ulang. perlu keabsahan, jawaban yang tak valid. padahal seluruh kelas tahu kalau ia sendiri yang terkenal pelit bin kikir.
"gak kebalik siapa yang pelit bin kikir and bakhil ? kayaknya seluruh kelas sudah tahu kok do kalau ente tu yang punya sifat kek bang madit, lo kan cucunye " jawab ku enteng sambil melirik raut wajahnya, wajah aldo jadi merah padam, seperti trafic light. persis juga dengan banteng yang siap menyeruduk, saking marah nya.
"alaah jangan banyak cincong lo...."
"bruaaaaaaaaaak" tiba tiba bunyi papan tulis yang di gebrak bu fatimah mengelegar. aku kaget setengah mati hampir saja jantung aku copot. dengan beristigfar ku coba menenangkan diri. olala rupanya bu guru fatimah tadi melihat kalau aku sedang berantem dengan bang madit eh salah si aldo. beliau sangat tidak suka melihat anak didiknya berantem macam palestina dan israel.
"andy sama aldo sini maju ke depan kelas, kalian ini masih pagi sudah berantem. ini juga hari jumat yang penuh berkah seharusnya kalian menyadari itu, masak sama sama muslim berantem terus"
"kami gak berantem bunda guru, tapi kami hanya beradu mulut alias bertaekwondo lidah" jawab aldo lantang, aldo memang begitu orangya sama bu guru fatimah pun ia selalu ceplas ceplos. tak pandang beliau siapa ? dasar murid tak tau diri. di kutuk jadi batu tau rasa lo.
mendengar jawaban aldo bu guru fatimah hanya geleng geleng kepala. dengan berat aku langkahkan kaki ku menuju depan kelas. seisi ruangan kelas, berpuluh pasang mata menatap ku dan menatap aldo dengan pandangan sinis. oh apakah gerangan yang ada di dalam otak mereka ? mungkin mereka berpikir asik pagi pagi sudah dapat tontonan gratis. si andy dan si biang kerok aldo di setrap sama bu guru fatimah.
sampai bel istirahat berbunyi aku sama aldo harus puas berdiri bercapek capek ria dengan satu kaki serta tangan memegang kuping. persis seperti jurus bangau gila pak wahyu yang lagi berantem sama bencong gendakan nya.
kulangkah kan kaki menuju kantin sekolah. perut ku sedari tadi sudah berjaipong ria. minta di isi, aku tadi sebelum berangkat sekolah tak sempat sarapan, buru buru berangkat , bangun kesiangan karena efek nonton final liga champion real madrid kontra atletico. pertarungan derby dua kota yang sayang untuk di lewatkan.
ku pesan mie bakso berserta jus jambu biji merah dari kantin bang irpan. kantin sekolah yang sudah 2 tahun ini menjadi temanku di kala lapar dan dahaga. apa lagi masakan bang irpan yang asli musi banyu asin sumatra selatan itu terkenal enak. tapi ada satu hal yang menganjal dalam benak ku. cerita gosip tentang bang irpan, kata gosip yang beredar di smu ku ini, bang irpan ini kalau lagi sepi ketika jualan suka kumat penyakit ayan nya. ah itu cerita gosip murahan apa beneran ? semua tak tau. belum ada bukti yang valid sich. tapi menurut cerita anak anak yang menyebarkan gosip itu adalah si aldo. biang kerok anak pemilik yayasan sekolah ini.
ketika aku akan memasukan bakso ke dalam mulut ku. tiba tiba aldo sudah nongol duduk di samping ku. dengan gaya pongahnya dia merebut mangkok bakso dan gelas jus jambu ku. songong banget anak ini lama lama pikir ku. tanpa permisi ia memakan seluruh bakso dan minum jus ku. ia makan seperti orang kesetanan tanpa baca doa, persis seminggu tak kemasukan makanan secuil pun.
"do maksud lo apa an sih "
aldo tak menjawab ia masih sibuk mengunyah bakso rampokan nya. seperti wajah tanpa dosa aldo menikmati makan nya. ya ALLOH kenapa ada ya mahluk seperti aldo.
"eh sory ndi gua lapar banget, mau beli sendiri gak punya uang"
"alah bilang aja lo mau gratisan lo kan memang pelit bakil, dasar madit lo. gak mungkin banget kalau seorang aldo biang kerok anak pemilik yayasan gak punya uang "
"hehehe " aldo ketawa nyengir mirip grandong di serial misteri gunung merapi
"eh malah ketawa ni bocah, kau pikir aku sule ? ini bukan opera van java bego, gua lapar do dari pagi belum makan"
" salah sendiri kenapa gak makan ? eh ndy lo tadi kelihatan bingung banget waktu di kelas , apa lo merasa kehilangan sesuatu ? "
"kok lo tau kalau gua lagi bingung dan kehilangan sesuatu ? lo kan bukan dedy cor besi si ahli ramal dan mentalis kondang itu, jangan jangan lo masih keturunan gendruo nya ki joko goblok itu ya " jawab ku asal. mendengar itu aldo jadi marah. ia naik pitam. darah nya mengalir lancar ke ubun ubun
sambil mencengkam kerah baju ku aldo berkata mencak mencak...
"lo tau gak duit koin yang ada di tas lo itu yang ngambil gue, duit itu gue gunain untuk.........." belum juga aldo menyelesaikan perkataan nya, tiba tiba badan ia limbung. ia terjungkal kebelakang. tubuh gendutnya jatuh berdebam.aldo tepar. aku kaget, sekeras mungkin aku berteriak minta tolong.....
esok hari nya sekolah menjadi pulang pagi, semua murid dan seluruh staf bertakziah ke rumah aldo. aldo meningal karena serangan jantung yang datang tiba tiba.
ah aku jadi teringat tentang uang koin yang aldo curi dari tas ku tempo hari. uang koin itu adalah pemberian dari seorang nenek yang aku tolong dari kecelakaan. nenek itu berterima kasih ke padaku dan memberi kan aku uang koin itu,
sebelum nenek itu pergi ia berkata padaku....
"cu ini aku beri uang koin, gunakan hanya untuk kebaikan menolong orang ya jangan di gunakan untuk hal yang tidak tidak "
ah aku jadi berpikir apakah aldo mati karena uang keramat itu,,,,ah entahlah....yang terpenting aku harus menjauhi sifat pelit kikir dan bakil....
the en