Ku buka baju seragam ku, tak terasa baju ku sudah basah oleh keringat. baru pertama kali aku merasakan pulang sekolah naik angkot, biasanya mama selalu menjemputku. tapi tadi entah kenapa mama tidak datang untuk menjemput ku. apa mama lupa ? ah gak mungkin kalau mama lupa, mama kan orang nya sangat kuat sekali ingatan nya. bagaikan flash disk unlimited, otak mama mampu menyimpan dan mengingat file ribuan bahkan jutaan GB.
setelah sholat duhur di kamar, kulangkahkan kaki menuju ruang makan. aku lapar, ingin segera aku mengisi perutku dengan masakan mama yang terasa khas dan sedap sekali. pasti mama tadi memasak menu kesukaanku, sayur asem, perkedel kentang dan telur dadar plus sambel terasi.
tapi ketika ku buka tudung saji, aku hanya bisa menemukan semangkuk bubur sumsum dan sayur bening serta krupuk padang pasir. krupuk yang waktu mengoreng mengunakan pasir bukan minyak. ku duduk kan badan ku di kursi meja makan. ah aku jadi tidak nafsu. sudah pulang sekolah tak ada jemputan sampai rumah mau makan pun tak ada menu yang cocok untuk di makan.
ini semua pasti gara gara bagas, adik tiriku , sudah hampir 1 bulan mama menikah dengan om erlangga, papa nya bagas. sejak mama menikah dengan om erlangga perhatian mama kini berkurang. mama hanya perhatian dengan om erlangga dan bagas saja. kasih sayang dan cinta mama padaku kini entah ke mana ? kiranya sekarang mama lebih mementingkan mereka berdua daripada aku anak kandung nya.
tak terasa air mataku menetes, andai papa masih hidup. pasti papa bisa aku jadikan tempat mengadu . setiap teringat almarhum papa pasti aku jadi sensitif seperti ini. papa bagiku adalah segalanya. papalah yang mendidik aku menjadi anak laki laki yang bisa membangakan keluarga. dari papa lah aku pandai memasak, walaupun aku anak laki laki tapi hoby ku dengan papa sama persis. hoby masak. dan tau gak papa ku adalah chef hebat dari hotel hilton.
ah daripada aku menangis meratapi nasib kenapa tak ku gunakan waktu ku untuk memasak sendiri menu kesukaan ku ? dengan cekatan ku ambil semua bahan bahan yang ada di dalam kulkas. tak perlu lama aku masak, hanya butuh waktu 17 menit sambel terasi dan dadar telur khas palembang sudah tersaji mengiurkan. dengan membaca doa sebelum makan aku pun memulai makan siang ini. makanan itu aku habiskan dengan lahap.
deru suara mobil di depan rumah mengusik kelezatan makan siangku, dengan langkah gontai aku membuka pintu pagar. setelah sampai depan rumah teryata memang benar yang baru datang adalah mamaku bersama om erlangga dan bagas. melihat keakraban mereka di dalam mobil, hatiku sangat sakit sekali. uuuh, terasa hati ini bagaikan tercabik cabik kuku kuku manusia serigala. sakit sekali , bagaikan luka yang di siram air garam. sakit nya tuh di sini.
selesai membuka kan pintu pagar, aku pun terus berlalu tanpa meghiraukan ke hadiran mereka. mama yang tersenyum padaku aku balas dengan raut wajah yang cemberut. begitupun om erlangga dan bagas yang berusaha menyapa ku , ku acuh kan saja. hati ini kadung sakit, drama ekpresi wajah malaikat mereka di mataku semua menjadi muka devil yang kurang kerjaan.
aku rebahkan tubuh penatku dia atas kasur bergambar real madrid , club bola kesayangan ku. kuraih foto papa yang ada di atas meja belajar. kupandangi wajah papa lekat lekat. air mataku pun memerigi, banjir menganak sungai turun ke pipi mulusku, pipi yang selalu papa cium ketika papa masih hidup. ah papa aku kangen. papa, andai papa ada di sini zidan sangat senang sekali pa, mama sekarang sudah berubah pa, mama tak seperti dulu lagi.
"tok tok tok " suara pintu kamarku di ketuk seseorang
"siapa ? " tanya ku dari dalam kamar
"zidan ini mama, boleh mama masuk ? "
"masuk aja ma, pintunya gak zidan kunci "
dengan senyum terkembang di wajah nya mama berusaha mengajak bicara dari hati ke hati. terlihat di wajah mama ada rasa bersalah yang amat berarti.
"zidan maaf kan mama ya tadi mama tidak jemput kamu " kata mama sambil mengelus rambutku. sembab di mataku pun tak luput dari sentuhan tangan mama.
"mama sekarang berubah tidak seperti dulu lagi "
"maksud zidan apa ya ? mama gak ngerti."
"mama tadi gak jemput aku, mama juga akhir akhir ini lebih perhatian sama bagas dan om erlangga. tadi ketika zidan mau makan siang kenapa hanya ada menu untuk bagas ? menu kesukaan zidan gak mama masak "
"oh soal itu "
"iya, tadi juga zidan pulang sekolah sendiri, naik angkot panas ma. bukan nya zidan gengsi tapi giliran bagas pulang sekolah ,mama jemput "
"oh begitu, zidan anak mama tersayang boleh mama bicara sesuatu ? mungkin dengan penjelasan mama zidan mau mengerti "
"apa ma ? "
"tadi mama, bagas dan om erlangga bertiga kompakan mau kasih kejutan buat zidan, hari ini kan zidan ulang tahun. kami bertiga tadi mencari kado buat zidan. trus soal makanan itu yang hanya menu buat bagas, mama tadi masak itu karena sakit maag bagas lagi kambuh. sebenarnya tadi mama mau masak juga menu kesukaan zidan. tapi karena waktu nya gak cukup lagi maka mama batalkan saja . mama buru buru mau beli kado buat zidan. setelah dari mall tadi mama ke sekolah kamu kok untuk jemput, tapi kata pak min, penjaga sekolah zidan pulang duluan "
mendengar penjelasan mama tak terasa aku jadi malu sendiri. tak seharusnya aku berlaku seperti itu. teryata cinta mama untuk ku tetap sama seperti dulu.
"tapi mama masih sayang kan sama zidan ? "
"ya sayang lah masak sama anak sendiri, darah daging mama sendiri gak sayang ? "
" zidan juga perlu perhatian mama, zidan gak mau mama hanya perhatian sama om erlangga dan bagas saja "
" ya dech mulai sekarang mama berjanji akan membagi perhatian dan cinta mama sama rasa sama rata , oh ya ini kado dari mama zidan buka ya "
aku pun membuka kado dari mama, kado itu besar sekali. dengan rasa penuh penasaran ku buka kado dari mama, dan teryata kado itu adalah boneka cristiano ronaldo berbahan busa lembut yang selama ini aku impi impikan. ku peluk dan kuciumi pipi mama berulang kali tak lupa juga aku ucapkan terima kasih pada mama berulang ulang.
tak berapa lama om erlangga dan bagas masuk ke kamar ku, dengan membawa kue tart dan bernyanyi lagu happy birtday mereka kelihatan tulus dan sangat memperhatikan aku. bagas pun memeluk tubuh ku. di tanganya ku lihat sebuah kado yang sangat besar juga. apakah isinya ? aku jadi penasaran untuk ke dua kalinya.
"bang zidan selamat ulang tahun ya " ucap bagas sambil tersenyum tulus
"selamat ulang tahun ya zidan semoga zidan lebih baik lagi di kemudian hari dan berkah tuhan terlimpah tercurah curah " kata om erlangga tak mau kalah
aku pun mengucapkan banyak terima kasih untuk bagas dan om erlangga. dan dengan cekatan ku buka kado dari bagas, ternyata kado itu adalah bantal guling dan sprei baru bergambar club real madrid, aku pun tersenyum tak henti henti. mama , om erlangga dan bagas maafkan zidan ya, yang telah berburuk sangka pada kalian. pasti almarhum papa akan lebih senang serta bahagia yang tak terkira melihat aku tersenyum ceria tidak termenung seperti tadi. dan yang paling penting cinta mama untuk ku teryata tetap sama seperti dulu bahkan kini cinta mama kepadaku makin besar sempurna, dan kalau bahagia rasa nya tu.....senang sekali....senang nya tu di siniiiiiii !!!!
THE END