berpikir pakai otak sesuai syariat

jauh di mata dekat di hati

Kamis, 22 Agustus 2013

CINTA LETNAN BAGAS


"JADI NGANA PIGI KA JAKARTA ?" kata cindai tiba tiba,matanya tajam menyorot ke arahku,tak henti henti matanya memandang wajahku penuh tanda tanya besar.menginginkan sebuah jawaban yang secepatnya keluar dari mulutku.tentunya jawaban yang melegakan hatinya.supaya keberangkatan ku tak jadi ,karena hal itu akan meningalkan dirinya sendirian di bumi  minahasa.

"kita pe pasti rindu,kalau torang bajauhan.tapi ngana pe harus sadar bahwa keinginan kita untuk kuliah tak bisa di tahan lagi.kita gak mau membebani kita pe punya orang tua"tak terasa akhirnya kata kata yang selama ini aku pikirkan akhirnya keluar juga.raut wajah cindai berubah total,cakalang fufu di hadapanya pun engan dia sentuh lagi,sudah tak nafsu katanya.

"kalau ngana kuliah disini bisa juga kan gas,kita pe gak mau bapisah"kata cindai mencoba merayu menyusun kata kata nya sehalus mungkin,ah gadis manado anak orang terpandang yang berwajah cantik ini menginginkan aku untuk tetap tingal.tapi apalah daya aku mungkin harus berkata tidak.

"ngana pe harus sadar ndai,kita kuliah di jakarta sambil bekeja.kalau kita pe disini terus gak akan berkembang akankah kita seperti pe punya ibu dan ayah jadi nelayan miskin,yang selalu bingung melaut kalau bbm lagi naik harganya,buat makan sehari hari harus ngutang sana sini"jawabku dengan alasan yang bisa aku utarakan semampuku

"tapi apa tidak bisa ngana bekerja di sini sambil kuliah?" tanya cindai lagi berusaha memberikan solusi terbaik

"kerja apa ndai? jadi kuli ? ikut melaut bersama ayah ? " tanya ku balik,ah sebenarnya dalam hati aku juga tidak tega berkata begitu,seakan akan kata ku tadi menyudutkan dirinya.ya perpisahan ini tentu tidak cindai inginkan.jauh dalam lubuk hatiku sebenarya juga demikian.

"ya sudahlah kalau itu keputusan ngana yang terbaik,kita pe berdoa supaya ngana berhasil mengejar semua cita cita ngana,tapi ngana harus janji selalu kasih kabar buat kita di manado,ngana harus ingat waktu torang makan basama,batopo di pantai manado,baspol di air terjun "suara cindai akhirnya melemah juga,mengijinkan aku untuk pergi ke jakarta,tak terasa ada tetesan air mata yang membasahi pipi chuby nya.

"janganlah ngana manangis,torang pasti nanti bakudapa kembali"kata ku ,kuhapus air matanya dan kupeluk tubuhnya, ah seandainya kau juga tahu ndai aku merasakan perih yang tak terkira harus berpisah dengan mu.

*****

"ya silahkan masuk briptu difa" kata kataku buat bawahan ku ini,sengaja aku tadi memangil ke ruanganku untuk memberikan sebuah tugas dan pengarahan.

"lapor letnan bagas,ada perlu apa letnan memangil saya" difa membuka percakapan di ruanganku ini dengan sikap hormat ala militer

"begini briptu difa sebentar lagi akan ramandhan,kepolisian pusat menugaskan saya selaku kapolsek jakarta selatan untuk melakukan operasi pekat,PENYAKIT MASYARAKAT,untuk melakukan operasi ke discotik yang digunakan untuk transaksi narkoba dan pemakaian barang haram itu"

"siap letnan,kalau boleh tahu kapan operasi itu dilaksanakan ?"

"nanti malam pukul 20.00 di diskotiK METRO NIGHT"

"siap letnan"

"saya harap operasi ini berjalan dengan baik briptu difa,serta siapkan semua angota dan segala keperluan untuk operasi nanti malam"

"siap letnan bagas,perintah saya laksanakan"

*****

"harap semua pengunjung diam di tempat, jangan beranjak dari tempat karena club diskotik ini telah kami kepung" suara ku lantang memecah kan suasana diskotik METRO NIGHT

lampu yang tadi remang remang menjadi terang benderang,musik yang menghentak berhenti seketika.ada wajah wajah yang tegang,takut.mungkin mereka tak menyangka kalau diskotik ini  menjadi sasaran operasi narkoba malam ini.

segerombolan banci yang tadinya berdisko ria kini berdiri membelakangi dinding,ya angota kepolisian dari anak buah ku sedang memeriksanya.

"aduuh pak polisi ganteng eike tinta purnama ye pakai barang begituan,paling pakai juga obat buat sakit kepala.mending obat beneran daripada obat obatan gichu" kata salah seorang banci kepada briptu difa,suaranya ngondek banget.

"saya harap anda tidak banyak bicara,nama anda siapa ?" tanya briptu difa.

"nama eike kalau siang wahyu pratama pak polisi ganteng,tapi kalau malam jadi weni purnama wulan merindu.benerkan eike tinta bawa apa apa.tinta ada narkoba eike kantongi" jawab weni,bencong itu mencoba membela diri.

"baik saya tidak menemukan apa apa dalam diri anda,boleh saya periksa tas anda"

"eh boleh saja pak polisi,di periksa privat di toilet juga lebih asyik kayaknya" jawab weni, bencong itu mengajak bercanda briptu difa.

"anda jangan cengegesan ya,saya ini polisi,mau anda di penjara ? apa ini ?" tanya difa sambil menunjukan bungkusan palstik berukuran 1,4 kg.dalam plastik itu ada bubuk putih,sepertinya sabu sabu.

"itu tepung terigu pak polisi,tadi sebelum berangkat ke sini saya di suruh emak eike beli tepung buat tambahan masak kue apem besok pagi"

"untuk memastikan ini tepung terigu apa sabu sabu anda terpaksa saya bawa ikut ke kantor"

"ya ampuun,beneran pak pol itu tepung bukan sabu sabu,eike takut di penjara pak pol,tapi kalau di penjara di hati pak pol yang cakep gak nolak kok"


sementara di sudut diskotik,ada seorang perempuan cantik.sambil merokok,asap yang mengepul tebal memenuhi udara di sekitarnya.tapi sepertinya aku tidak asing dengan wajah dia,GLORIA CINDAI LAGIO.ada apa dengan gadis itu ? di diskotik kota jakarta ? bukankah seharusnya dia ada di manado ?
beribu ribu pertanyaan  mengangu pikiranku.

*****

"tak kusangka gas ternyata kau sekarang sudah jadi seorang letnan polisi,betapa sombongnya engkau gas,10 tahun aku menunggu kabar darimu.ternyata penantian ku sia sia.kau tak pernah memberi kabar kepadaku.masih ingatkah kau waktu kau berpamitan ke padaku di pantai manado dulu.katanya engkau akan selalu kirim kabar.aku di sini,meringkuk di penjara tak lain juga karena mu " cindai menumpahkan segala emosinya di hadapanku.tak kusangka perpisahan yang ku lakukan di tepi pantai manado dulu harus bertemu kembali di ruang bezuk narapidana.ya malam itu waktu operasi cindai kedapatan membawa 778 butir ektasi.sehingga mau tak mau gadis yang dulu kucintai itu meringkuk di penjara.dan yang mengiringnya ke penjara adalah aku.

"maafkan lah aku ndai,aku menyesal tak memberimu kabar"jawabku singkat.aku tak berani lagi menatap wajahnya.memang masih cantik ,dia tetap seperti dulu.tapi air mata yang menetes itu membuatku tak tega menatap wajahnya.

"10 tahun aku menungumu gas,menunggu kepastian cinta darimu.berharap engkau menjemputku ke manado dan membawa dan menikahiku.tapi apa nyatanya ? kau sekarang sudah jadi seoarang letnan polisi dan telah hidup bahagia dengan anak istrimu.aku sebenarnya pergi ke jawa kabur dari rumah.karena papaku akan menikahkan dengan seorang laki laki yang tidak aku cintai.dan itu semua karena aku masih mengharap cinta darimu" kata cindai sekali lagi,butiran air mata kembali deras mengalir dari sudut matanya.

"maafkan aku ndai" singkat jawabku.berjuta juta penyesalan membebani hatiku.oh tuhan rasanya kiamat saja.kenapa pertemuan ini sangat buruk sekali.

"ketahuilah gas sampai saat ini aku masih mencintaimu,2 tahun yang lalu aku tiba di jakarta tanpa ijazah dan harus kerja semampuku,akupun tak sengaja ikut gembong pengedar narkoba dan tertangkap olehmu.tapi ketahuilah itu semua kulakukan untuk menyambung hidup di kota yang kejam ini,demi mencari dirimu"

aku tak dapat berkata kata apa apa lagi.oh tuhan betapa berdosa hamba ini.sehingga cinta cindai yang tulus aku bayar dengan nikmatnya kehidupan hotel prodeo.

*****

HARIAN POS KOTA 10 JULI 2013

"GLORIA CINDAI LAGIO,RATU EKTASI TEWAS GANTUNG DIRI DI PENJARA" judul koran pagi ini serasa menusuk jantungku.aku tak dapat berkata apa apa lagi.istriku pun menjadi heran ketika aku selesai membaca berita tentang bunuh dirinya seorang ratu ektasi itu, membuat air mataku tak henti henti mengalir.tuhan seandainya waktu boleh aku putar kembali.


THE END 

gimana bagus apa gak ?
jangan lupa selesai baca tingalkan koment,saran dan kritik 
ok

no copas ,kalau copas cantumkan penulisnya

andy abdullah idol